Senin, 20 April 2015

Coretan Tangan



Yang Penting Isinya
Kreeekkk, pintu asrama terbuka. Aku melihat salah seorang teman ku duduk dibagian kiri depan pintu, aku rasa dia sedang menelfon seseorang tapi aku tidak tau pasti dengan siapa ia berbicara. Matanya berkaca-kaca, raut wajahnnya begitu sedih namun ia berusaha menyembunyikannya dariku. Awalnya aku tidak begitu memperhatikan mengapa teman ku itu menangis karena kebanyakan dari teman ku yang lain memang suka menangis secara tiba-tiba. Mungkin mereka hanya rindu keluarganya atau apa, ya samalah seperti aku. Tapi kali ini tidak, apa yang sedang dirasakannya bukanlah seperti yang kuperkirakan, “uang kas belum di bayar, dan sekarang aku tidak memgang uang”. Ya Allah, itulah kata-kata yang mebuat langkah ku terhenti sejenak memandanginya. Hati ku merasa perih melihatnya, karena yang aku tau dia tidak pernah mengeluarkan sepatah keluhanpun di asrama, dia selalu selalu senang, selalu memberikan ide-ide untuk kenyamanan di asrama. Sekarang aku sadar, aku terlalu banyak membuang waktu dan uang. Ketika di rumah aku selalu minta ini dan itu, bahkan ketika kami sedang berjauhanpun aku tetap meminta, aku tetap menuntut kepada orangtua ku, tapi di sisi lain aku tidak bisa memberikan apa-apa kepada ayah dan ibuku. Hidupku selama ini penuh dengan kekosongan, tidak ada sesuatu berharga yang ku torehkan dalam perjalanan hidupku selama ini. Begitu banyak waktu yang terbuang untuk kesia-siaan belaka. Tidak pernah aku berfikir untuk esok, tidak pernah aku bertanya kemana aku akan pergi, aku selalu mengikuti arus kehidupan, yang tidak pernah menjamin pada kebahagiaan.  Hari ini aku disadarkan oleh temanku, bahwa dalam perjuangnan hidup uang bukanlah segalanya untuk menjadi sebuah pondasi, yang penting itu adalah niat dan kegigihan dalam pencapaiannya. Untuk kali ini aku tidak banyak bicara, aku hanya ingin semua orang tau bahwa disekitar kita ada orang yang menyimpan masalah yang tidak pernah kita coba untuk mengerti. Aku hanya minta satu hal pada mu teman, bahwa kau adalah yang terhebat, kau tidak mempersulit keadaan orangtua mu dengan masalah baru mu. Jika kau merasa kau adalah teman yang ku maksud tentu kau akan menjadi lebih kuat, karena tidak ada orang yang kuat seperti mu.
Salam dari ku, Sahabat mu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar