Yang Penting Isinya
Kreeekkk,
pintu asrama terbuka. Aku melihat salah seorang teman ku duduk dibagian kiri
depan pintu, aku rasa dia sedang menelfon seseorang tapi aku tidak tau pasti
dengan siapa ia berbicara. Matanya berkaca-kaca, raut wajahnnya begitu sedih
namun ia berusaha menyembunyikannya dariku. Awalnya aku tidak begitu
memperhatikan mengapa teman ku itu menangis karena kebanyakan dari teman ku
yang lain memang suka menangis secara tiba-tiba. Mungkin mereka hanya rindu
keluarganya atau apa, ya samalah seperti aku. Tapi kali ini tidak, apa yang
sedang dirasakannya bukanlah seperti yang kuperkirakan, “uang kas belum di
bayar, dan sekarang aku tidak memgang uang”. Ya Allah, itulah kata-kata yang
mebuat langkah ku terhenti sejenak memandanginya. Hati ku merasa perih
melihatnya, karena yang aku tau dia tidak pernah mengeluarkan sepatah
keluhanpun di asrama, dia selalu selalu senang, selalu memberikan ide-ide untuk
kenyamanan di asrama. Sekarang aku sadar, aku terlalu banyak membuang waktu dan
uang. Ketika di rumah aku selalu minta ini dan itu, bahkan ketika kami sedang
berjauhanpun aku tetap meminta, aku tetap menuntut kepada orangtua ku, tapi di
sisi lain aku tidak bisa memberikan apa-apa kepada ayah dan ibuku. Hidupku
selama ini penuh dengan kekosongan, tidak ada sesuatu berharga yang ku torehkan
dalam perjalanan hidupku selama ini. Begitu banyak waktu yang terbuang untuk
kesia-siaan belaka. Tidak pernah aku berfikir untuk esok, tidak pernah aku
bertanya kemana aku akan pergi, aku selalu mengikuti arus kehidupan, yang tidak
pernah menjamin pada kebahagiaan. Hari
ini aku disadarkan oleh temanku, bahwa dalam perjuangnan hidup uang bukanlah
segalanya untuk menjadi sebuah pondasi, yang penting itu adalah niat dan
kegigihan dalam pencapaiannya. Untuk kali ini aku tidak banyak bicara, aku
hanya ingin semua orang tau bahwa disekitar kita ada orang yang menyimpan masalah
yang tidak pernah kita coba untuk mengerti. Aku hanya minta satu hal pada mu
teman, bahwa kau adalah yang terhebat, kau tidak mempersulit keadaan orangtua
mu dengan masalah baru mu. Jika kau merasa kau adalah teman yang ku maksud
tentu kau akan menjadi lebih kuat, karena tidak ada orang yang kuat seperti mu.
Salam dari ku, Sahabat mu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar