Kamis, 28 Mei 2015

Imago

“ Padi ” 

 Udara sejuk di tempat hampa yang membentang luas penuh dengan warna hijau yang diselimuti kabut menampakkan sepercik sinar matahari yang menyapa pagi denga senyuman indah mengantarkan para petani untuk menunggangi kerbaunya melintasi jalan dan menapaki lahan yang masih dipenuhi dengan semak untuk dijadikan sumber kehidupan manusia. Rumput-rumput hijau yang sudah menjadi benih kehidupan siap untuk dipertemukan dengan dasar tanah yang akan membuat mereka menjadi lebih indah dan memberikan kehidupan yang nyata bagi setiap penduduk. Ketelitian para petani dalam merawat membuat mereka lebih subur dan indah dengan adanya musim hujan dan panas yang silih beganti menyaksikan pertumbuhan mereka. Serta kijauan burung-burung yang terdengar lirih di telinga memperlihatkan kegembiraannya menanti datangnya kehidupan baru. Terpa angin menghidupkan suasana di tengah-tengah sawah, menambah kesetiaan para petani untuk menjaga padi-padi keci itu dari burung dan tikus sawah yang mencoba menggagalkan jerih payah mereka. Hari berlalu, warna padi pun berganti menjadi lebih keemasan, mereka tumbuh dengan sempurna, menimbulka rasa kegembiraan pada petani. Tiba lah saatnya padi-padi akan dipanen, dan disebarkan ke seluruh dunia untuk memberikan kehidupan yang lebih baik.

Selasa, 26 Mei 2015

Perjalanan Hidup

Nama saya Fadillah saya lahir dari keluarga yang sederhana tapi bahagia, dulu saya selalu ingin menjadi seperti orang lain, tapi sekarang saya sadar bahwa kehidupan setiap manusia itu berbeda-beda dan sudah mempunya jalannya masing-masing. Dulu saya menggantungkan harapan untuk dapat kuliah namun orangtua saya bilang bahwa itu bisa kamu gapai namun bukan melalui orangtua, ibu saya bilang jika kamu benar-benar ingin kuliah kamu pasti akan mendapatkannya namun itu dengan hasil kerja sendiri karena ibu sudah merasa tidak sanggup jika harus membiayainya lagi, karena masih ada adik yang harus disekolahkan. Namun saya tidak marah dengan keputusan yang diberikan karena saya yakin dengan didikan dan dukungna dari orangtua saya pasti bisa. sampai akhirnya saya bekerja untuk mencari pengalaman sambil mencari tempat kuliah tapi sayangnya itu tidak lama hanya bertahan beberapa bulan. Tapi itu bukan acuan untuk saya harus berhenti belajar sampai di situ, pergi pagi dan pulang malam sudah saya alami semasa bekerja, tapi itu juga tidak membuat saya betah dalam menjalani hari-hari karena tidak menghasilkan perubahan, saya berfikir ada baiknya saya ke tujuan awal untuk tetap belajar agar mendapatkan pekerjaan yang memberikan perubahan hidup, Tidak tau di mana dan kemana saya akan pergi namun yang ada dalam benak adalah mencari ilmu untuk bekal ke depannya. Masalah uang itu bukanlah hal yang utama, karena masih banyak anak miskin yang bisa belajar dan menjadi orang-orang yang sukses, Dan mengenai keahlian itu juga bisa didapat ketika belajar meskipun terlambat. Hari-hari berlalu semenjak saya putus kuliah, bingung entah apa yang harus dilakukan, tidak mempunyai keahlian dan kematangan untuk bekerja. Tanpa disadari ilham dari Tuhan pun datang menghampiri bahwa saya dapat menimba ilmu di luar daerah bahkan di luar pulau, saya berharap dengan adanya kesempatan ini saya bisa memanfaatkannya sebaik mungkin agar keinginan saya untuk kulaih dan bekerja bisa tercapai.

Rabu, 13 Mei 2015

Islam Yang Kembali Pada Zaman Jahiliyah



Dari pada Abu Said Al-Khudri ra berkata, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke dalam libang biawak pun kamu akan mengikuti mereka.” Sahabat bertanya “Ya Rasulullah! Siapakah orang yahudi dan nasrani yang kau maksud?” Nabi saw menjawab “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (Riwayat Muslim)
Keterangan:
Ummat islam akan mengikuti jejak langkah atau pun “cara hidup” orang Yahudi dan nasrani, hinggalah dalam urusan yang kecil dan perkara-perkara yang tidak munasabah. Contohnya, jikalau orang yahudi masuk ke lubang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang islam akan terus mengikuti mereka. Zaman sekarang ini kita bisa melihat kenyataan sabdaan Rasulullah saw ini ramai orang islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru cara hidup Yahudi dan nashrani dan ramai pula orang yang menjadi alat dan tali bagi barut mereka. Ya Allah! Selamatkan kami dari pada mereka.

http://www.niknasri.com/wp-content/uploads/2011/03/40-Hadis-Tentang-Peristiwa-Akhir-Zaman.pdf